Mode atau trend berpakaian terus berubah, membuat produsen pakaian juga berlomba menciptakan desain terbaru agar tidak ketinggalan. pola updating ini menyebabkan banyak sisa produksi berupa perca au gombalan atatau dalam bahasa sunda disebut lalamakan,lucu ya namanya? Seperti gabungan nama orang dan kegiatan, ah tapi bukan itu maksud ataupun 0brolan saya malm ini. Beberapa pengrajin atau crafter banyak yang memanfaatkan perca ini menjadi macam - macam kerajinan diantaranya ;
- Keset preca
-Selimut
- taplak
- celemek
- tutup galon
- sarung magic com
- alas makan dan lain-lain.
Dan saya pada kesempatan ini akan mengajak pembaca memanfaatkan perca tanpa melihat ukuran, itu artinya sekecil apapun masih bisa dimanfaatkan, lho ko bisa...dibuat apa?
Jawabannya adalah dibuat "KIME KOMI", Apa itu KIME KOMI? Insyaallah akan saya bahas dalam tulisan saya berikutnya, penasaran kan...kan..kan ? Malam ini saya akan bercerita tentang KIME KOMI yang dibuat hari kemaren bersama kedua teman saya'sama -sama penggiat lingkungan dan berkecimpung di Bank Sampah.
. Pertama kalinya bertemu dimasa pandemi, padahal dulu sebelum pandemi kami sering melakukan kegiatan bersama. Entahlah tiba-iba temen yang tinggalnya di jakarta selatan mengabarkan akan kehadirannya di Bengkel Akal_abi, dalam nada penuh semangat mengutarakan maksudnya , untuk belajar kime komi. Tentu saya menyambut gembira niat baik itu, selain mengobati kerinduan juga menambah koleksi kreasi dimasa pandemi.yess....ahirnya kami bertiga bertemu dan membuat karya sambil tetep memperhatikan protokoler kesehatan,memakai maskerjuga melakukan cuci tangan sebelum masuk bengkel. Kime komi hasi hari ini lumayan lah bisa menghibur, apalagi buat kedua temen saya yang benar benar baru membuat, dan ini adalah kime komi pertamanya.
Tentu saya pun merasa senang dan bahagia menyaksiksn binar kebahagiaaan dimata mereka, hasinya silahkan dibawa pulang, tapi photo dulu yaaa...buat dokumentasi ( padahal biasa emak emak kurang afdol kalau belum photo) .
Inilah hasil karya pemanfaatan perca dalam wujud kime komi, Berhubung hari sudah menjelang pagi, saya pamit dulu, sampai jumpa dalam tulisan berikutnya dengan judul kime komi. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar